Minggu, 02 September 2012

purnama membiru

Kubaca sebentuk wajah dalam cermin
Letih tersamar oleh rekah senyumnya
Tangis terurai pada tawa manjanya

Benarkah itu aku ?

Kulihat purnama membiru diwajahku
Masihkah aku yang dulu

Kamu,
Ya kamu!
Mengapa masih disitu
Menatap purnamaku yang membiru
Membiarkan rinduku membatu

Luluh lantakkan saja kepingan hatiku
Leburkan bersama waktu
Kelak,
Dirimu tahu
Bahwa purnamaku yang biru
Takkan terganti oleh bilangan maafmu, selaksa rayumu
Bahkan segenap hadirmu

Aku,
Aku adalah purnama yang membiru
Bersama rindu yang membatu
Dalam sepiku

(medio maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar