Senin, 13 Agustus 2012

Jawab Saja..

Katakanlah itu cinta
yang mampu semburatkan warna pastel
diantara kelam malam

Sebutlah ia ketulusan
tak terharga oleh apapun
yang mampu luluhkan sang pengembara dan putri salju
Panggil saja dengan nama rasa
untuk setiap percikan yang disebabkan bara cinta

Itu pemahamanku,
lalu bagaimana denganmu,
kalian ?

Cukupkah hanya dengan
cinta ; ketulusan ; rasa
atau seperti kata kekasihku
djisamsoe ; anggur ; salsa
or
.......
untuk menuju sejatinya cintamu
atas rasa yang mausiawi
Jakarta 7 Juli 2010

Minggu, 12 Agustus 2012

Dear, you


Malam memanggil dalam diam
Lewat purnama yang tak lebih besar dari ibu jariku
Mengingatmu, kenangan kita
Yang entah kapan kita pernah memulainya

Mengerjap
Masih pada bulan yang bisu abu - abu
Resah jika kelak semua terlupakan
Saat mataku terenggut oleh musim yang baru

Pergilah..
Lelah ini ingin kuhentikan
sejenak,
Bersama kecupan yang dilakukan dua bola mata

jakarta, 13 agustus 2012

Minggu, 05 Agustus 2012

TITIK

Ketika aku inginkan 'keakuan'
ingin terlihat, hingga tak tak terabai
namun arang tetaplah hitam

Saat bunga diselimuti embun, kau lihat begitu indah
terabakah kedinginannya oleh pesona semu

Juga kupu yang memikat hati
indahnya hanya 14 hari
syukur atau sedih

Pasti kau tak mengertikan catatan ini ?
begitupun aku
terserah saja, ini hitamku
bingung ......
usailah kalau begitu
aku ingin lelap bersama fikirku

Sepi,
bisu,
hening,
hitam,
aku!

Jakarta, 2 Juli 2010

PEMAKNAAN ATAS RASAKU

Penantian adalah siksa bagi rindu
namun bermekaran mawar ungu, karena nikmat yg terbayar setelah bertemu

Cemburu terkadang menjadi racun bagi jiwa" yang mencinta
namun akan tumbuh anggrek yang mempesona setelah badai yang buta

Terluka, perih, airmata, tawa selang seli diantara berbagai rasaku, namun selalu hadir aneka warna bunga diantaranya yang akhirnya melengkapi koleksi kembangku, dan akan menjadi taman yang indah bila semakin banyak rasa yang hadir atasmu

Apapun rasa yang datang darimu adalah bunga

Jakarta, 26 Juni 2010

PAHAMKU

Aku memang arang,
arang hitam disela punahan kayu
terbalut abu hingga samarkan warnaku

Teronggok sepi bersama puing yang membumi
menunggu curah hujan yang kembalikan hitamku
karena aku sememangnya hitam yang hitam

Lalu..
mengapa kau masih mematung disana?

Jakarta, 17 Juni 2010

MASIH.. ( untuk mama )

Kubang rindu, 11 juni, 2010

Menemui mama tersayang

Ma,

apa kabar selama ini ? masihkah mama menungguku tiap - tiap malam disimpang yang biasa mama memjemput aku pulang kerja, seperti dulu..apakah mama marah padaku karena telat pulang..rindukah mama pada putri pemberontakmu ini ?

Mama..

masih seringkah mama menangis dalam hati..dulu, selalu kulihat duka dalam senyummu, pijar pedih dimatamu, namun tanyaku tak pernah kau gubris..jawabmu selalu bisa menghentikan keingintahuanku tentang rahasia hatimu..hingga kini aku hanya meraba dan menyimpulkan jawab yang ragu.

masihkah juga sering nyeri di dadamu..selalu tak sengaja kulihat kau mendekap dada kirimu dengan ekspresi kaku..mengapa tak berbagi denganku ma ? masih terlalu kecilkah kakak (panggilanmu untukku) dimatamu..waktu itu aku sudah cukup dewasa ma (anggapku)..isakkmu yang kau tahan pada hening dini hari selalu tertangkap telingaku, aku tahu mama sedang menangis..karena dia kah, karena lelaki yang kusebut bapak itukah kau menangis ma ? ya..pasti karena dia

Mama sayang,

maaf, bukan kakak ingin mengungkit lukamu..penggalan diatas hanya luahan hatiku..aku rindu pada mama, sangaaaat rindu. walau ku tak pernah ingat kapan terakhir kali kau mengusap rambutku, aku masih juga rindu. walau kutak ingat bila mama pernah mencium pipiku, aku tetap sangat rindu.

bila kutelusuri perjalanan masa - masa aku bersamamu, ternyata kita tidak seakrab hayalanku, tidak juga sekarib yang dalam mimpiku. namun begitu aku tahu pasti mama sangat sayang padaku melebihi yang lainnya.

mama,

aku ingin sekali tidur dipangkuanmu, sangat ingin..rasanya belum pernah aku begitu padamu kan ? ah, kalau nanti kakak pulang masih maukan mama memangku kepalaku ? pasti mau. kalau nanti aku pulang, aku juga ingin ucapkan pada mama, bahwa aku sangat sayang mama, dari dulu sampai selamanya.

Ma..

pasti mama mengerti kakak kan? mengerti kenapa sampai saat ini kakak telat pulang..jadi, jangan tunggu aku di simpang jalan yang biasa itu lagi, jangan ma, nanti mama masuk angin dan sakit..aku tak ingin mama sakit saat kepulanganku nanti..mama tunggu saja aku dirumah ya ? kalau malam jangan lupa pakai sweater nya, biar hangat. oh iya, kalau mama melihatku nanti pasti mama kaget, karena kakak sudah lebih cantik dan dewasa, seperti inginmu..dan setelah kakak pulang nanti kakak tidak akan meninggalkanmu lagi, kakak akan menjagamu, merawatmu, selalu ada untukmu..pasti mama suka kan ?

Mama..

Tunggu aku ya ? jangan pergi kemana - mana..tunggu kakak pulang..kakak pasti pulang demi rindu dan kasih ini padamu..pasti..

salam rindu dan sayang selalu

Anakmu,

kakak

TANYA PADA DAHINA

Kulihat surya masih ada
Tapi kenapa sinarnya malas saja
Hingga sebabkan mendung disemua arah
Termasuk hatiku
Apakah surya lelah pancarkan energinya
Atau awan yg sirik pada cahaya yang sampai ke bumi
Atau hatiku yang melemah semangatnya
Dek rindu yang melara

Jawablah , wahai penguasa !
Mengapa diam saja
Terkejutkah akan seruak tanya di penggal hari ini
Atau tak suka aku bertanya ?

Terserah saja...
Menyingkir saja dari hariku
Jika kau tak mampu beri jawabku
Atau tamat saja riwayatmu
Agar lebih pas warna alamku

Pilihlah,
Kutunngu jawabmu
Pada puisi penggal hari berikutnya

Jakarta, 10 Juni 2010

EPISODE SENJA KALI INI

Senja kali ini hatiku terluka...
luka yang ditorehkan tangan tangan kejam dari seberang
tangan yang berwajah serigala berhati musang
yang membunuh raga serta jiwa jiwa saudaraku tercinta

Menangis melihat yang terjadi
Namun apa daya, tangisku hanya menambah perih
Hanya dapat menyusun jari mengahadap yang Hakiki
Semoga masih ada keajaiban yang kunanti

Ya Rabb...
Kuatkanlah para pencari damai di bumi palestina
Tegarkanlah para jiwa penunggu asa disana
Terlebih para anak anak, wanita, dan orang tua
Sungguh tak kuasa walau hanya melihat dari berita

Inginku..
Jangan izinkan tangan kotor itu menyentuh wajah mungilnya
Tak perlu senjata itu sampai pada tubuh rentanya
Apalagi serangan yang menyapa raut disebalik jilbab yang memerah darah

Miris
Teriris
Menangis
Saat kutorehkan kalimat pengungkap tragis
Untuk saudaraku, perwiraku, malaikat kecilku,
Di bumi palestina, yang hampir membiru
Karena hati para israel yang membatu

Jakarta, 2 Juni 2010

DAFTAR INGINKU

Memelukmu rindu..
ah, malu
kugandeng saja lenganmu
mmm..aduh bagaimana ya ?

Pertama tama senyum,
mendekat, memelukmu hangat
bergandengan erat
lalu kita berangkat
ke pulau hayalan yang hampir berkarat

Aku ingin melafazkan untaian doa doa kita bersama
kau menjadi imamnya, dan aku dibelakangmu
kemudian aku ingin ke pantai bersamamu
melihat sunset dan sunrise
juga ingin melihat bintang bintang
aku juga mau membonceng dibelakangmu
menyusuri hening pagi, membangunkan fajar
kemudian aku sangat ingin membasuh kakimu
meluruhkan letihmu karena telah mewujudkan semua inginku

Ah,
aku ingin semuanya menjadi nyata
nyata yang menyata
dikehidupan kita
sekarang ataupun nanti
tetap akan kunanti
bersama pasti yang tinggal menungu janjinya ditepati

Jakarta, 30 Mei 2010

CATATAN DI KAKI LANGIT

Sayu..
tatkala sekilas memandang
bibir pantai, biru laut
hanya dalam terawang ingatan
yang terpendam

Rindu..
pada jejak yang di cumbu ombak
pada deburnya yang syahdu
terhadap angin yang mengecup hangat
seluruh wajah dan tubuhku

Suatu ketika nanti,
aku pasti kembali
untuk mengukir pantaimu
dengan jejak tapakku yang rindu
untuk ramaikan riuh ombakmu
dengan jerit dan tawaku
untuk lukiskan pada langitmu
senyum dan bahagiaku yang padu
bersama pangeran hatiku
yang pernah kuceritakan padamu
satu ketika dulu, di kaki langit

Jakarta, 30 Mei 2010

MENCARI LETAKKU

Meneliti remah remah penantian

membaca segunung asa

yang pernah kau ungkapkan

dulu

Entah tertinggal dimana aku kini

hingga tak dapat kulihat bayangmu

berusaha meraba jejakmu

mencium bau angin yang kau tinggalkan

tetap saja, aku tersesat

Keliru

Jika tak lagi suka, tinggalkanlah

atau inikah caramu mengasihiku

terlantarkan rasaku di sangkar lapuk ini

tinggalkan hatiku yang terluka

bak peri yang kusut sayapnya

meringkuk sepi diluar bingkai kekasihnya

Jakarta, 19 Mei 2010

MENCARI LETAKKU

Meneliti remah remah penantian 
membaca segunung asa 
yang pernah kau ungkapkan
dulu

Entah tertinggal dimana aku kini
hingga tak dapat kulihat bayangmu
berusaha meraba jejakmu
mencium bau angin yang kau tinggalkan
tetap saja, aku tersesat

Keliru

Jika tak suka lagi, tinggalkanlah
atau, inikah caramu mengasihiku
terlantarkan rasaku di sangkar lapuk ini
tinggalkan hatiku yang terluka
bak peri yang kusut sayapnya
meringkuk sepi diluar bingkai kekasihnya

MASIHKAH

Awalnya seperti sempurna,
rasa, jiwa ; melebur

Muncul kisah dulu, berurai derita,
celaka, malu ; aku

Sontakkan hati, perih
namun terima, tetap mencinta
takkan berubah
ucapmu ; kau

Masihkah aku, walau tak seperti suci peri peri


Masihkah kau
akan menggandengku dengan segala cerita itu
tuk telusuri mimpi kita

Masihkah, kau akan mengecupku bak kupu ?
lembut dan rela mati karena racunku

Masihkah..

Jakarta, 16 April 2010

Sabtu, 04 Agustus 2012

MEMELUK MIMPI

Sumringah tawa
Berkejaran di bawah langit senja
Memercik ombak pada jejak - jejak kita
Bercanda pada airmata yang luruh
Kau ; aku

Menyusuri rindang perdu
Menggandeng cinta dan rindu
Rasa tersampaikan hanya lewat pandangan dan senyuman
Kau ; aku

Memeluk malam bersama sama
Dalam dekap kasihmu yg hangat
Bersama manjaku yg ceria
Tak terukur segala rasa yg tercipta antara kita
Luluhkan rindu, leburlah dalam gemulai tarian jiwa

Jakarta, 16 Mei 2010

SHILUET GADIS SENJA

 Medio 2000

Setiap hari
bila sdh jam 18.00
ia berlari menuju dermaga,
tepatnya di sebuah pelantar dalam dermaga

Tak hirau akan jelingan petugas
yang sudah lali akan ulah rutinnya
hadir di situ saat senja melabuhkan tirainya
'ah,msh sempat' gumamnya

Diapun duduk menjuntai
"5..4..3..2..1.."
lagi2 dia tersenyum puas
akan ketepatan hitungannya dgn tenggelamnya sang surya
ditebarkan pesona senyumnya
yang hanya bsa dinikmati laut dan angin

Berdiri
melangkah pulang
tapi esok dia pasti dtg lagikarena cintanya pada senja

LELAKI DIBALIK JENDELA

Memandang dari balik jendela
rinai yang menjejak bumi
berirama sendu
sesendu hatinya yg kehilanganmu

Memerhati keramaian dari balik jendela
melihat namun kosong
sekosong hidupnya tanpa celotehmu

Menatap malam dari balik jendela
mengenang cerita
menghitung bintang bersamamu
menatapmu dalam setiap kenangannya
dari balik jendela

Hanya begitu inginnya
saat penglihatannya terenggut bersama waktu yg memanggilmu
seolah dgn begitu dia menemukanmu
dibalik jendela..jendela kenangannya

Jakarta, 13 Mei 2010

PESAN CINTA (Dialog zee n yoeky roh )

Roh................
Ku gantung kan sayap di tubuh
Terbang menuju ke alam fatamorgana
Dan saat hati berbicara
Kemana akan ku cari seuntai bahagia

Walau tahu semua bagaikan semu
Tetap berharap jadi nyata

Saat ku takut cinta menjadi hampa
Hati hanya mampu mengguman
Walau di relung hati hanya memimpi akan cinta

Zee..................
Terbanglah
Gapai apa yang menjadi inginmu
Kan ku kirim sayap sayapku mengiringimu
Agar tak terjatuh saat milikmu rapuh

Raihlah
Yang semu akan menjadi nyata
Mimpi akan jadi realita
Jika kau terus tangguh dan berusaha

Tersenyumlah
Karena aku ada di sana
Tuk menyambut kedatanganmu
Wahai pengembara

Roh...................
Ku genggam semua rasa mu
Ku rangkul semua dalam hati
Senyumku untuk dunia
Demi hadir kan semua rasa di hati

Ku tanggal kan sayap rapuh ku
Ku pasang sayap pemberian
Terbang menuju singgasana hatiku
Tuk mencari kehidupan

Zee......................
Teruslah terbang dalam pencarianmu
Jadikan rasaku sebagai suluhmu

Ingatlah
Ada tanda di singgasanaku
Sebentuk hati yang menunggumu

Roh......................
Kutunggu rasa mu dalam jiwa
Menanti ia jengukkan wajahnya dalam hatiku
kusematkan kan nama mu dalam aliran darahku
Tuk penghidup raga dan hati yang hampa.

Tunggu hadirku disana wahai peri cinta

Jakarta,14 april 2010
 

EPISODE PENANTIAN 3

Menemukanmu
Diantara perjalanan yg berdebu namun tersirat kilau
Murni terpantul dari dirimu.

Menemukanmu

Ketika lelahku hampir terlelap
Seruakkan semangat baru meski dalam lembar yg lama

Menemukanmu saat tergugu sendu

Sunggingkan ceria yg terpendam lama
Walau sedikit terkesan memelas

Telah kutemukan kau, kamu, dan dirimu

Diantara hariku yg terseok merambat

Penantian ini telah usai, terhenti

Namun perjalananku masih terus berlanjut
Berjalan kearahmu, menuju hanya padamu
Kekasihku

Jakarta, 6 Mei 2010

EPISODE PENANTIAN 2

Kuncup hati tak kunjung merekah
Terbiar begitu saja
Saat menunggu hadirmu yang entah bila

Ku kuak saja kelopak lembutnya
Memaksanya mekar
Agar dapat kunikmati sepoinya angin dan cahaya
Yang menembus masuk hinnga ke palung terdalam
Hambar...

Senyap berkumandang

Mengapa kau jua tak kunjung datang
Wahai kumbang tersayang
Lupakah pada kuntumku yang pernah kau kecup
Terabaikah maduku yang sudah kau teguk

Lalu mengapa ?

Kemudian hanya tangis kau cipta
Pada tiap helai kelopakku yang akhirnya renta
Dan luruh bersama panggilan masa

Kini hanya bisa bercerita pada kupu kupu
Tentang penantian yang memanggil haru
Lewat gemulaiku yang di hembus bayu
Melalui titik embun yg meluruh kala surya menyapaku

Lalu sang kupu mengecup hangat pucuk asaku
Berharap bisa sampaikan sekelumit semangatnya padaku
Agar tetap menjadi bunga di taman rindu
Sembari menunggu berita dari yang aku mau

Lalu bisik kupu kupu syahdu di telingaku
" Kau adalah hidupku , jadi jangan pernah layu "
Sejenak sayu lalu tumbuh semangat baru
Demi esok yang masih abu abu

Jakarta, 13 April 2010

EPISODE PENANTIAAN 1

Tadi
Menitip salam sayang pada bayu pagi
Berharap sampaikan pada rindumu yang biru

Telah kusampaikan pada mentari
Agar memelukmu hangat
Karena tak ingin peluhmu menari
Saat tiada jemariku yang mengusap

Setiap hela mu adalah rinduku
Setiap langkahku adalah penantianmu
Setiap hasratku adalah inginmu

Namun
Waktu tak memilihku sayang,
Bahkan tak sedikitpun menoleh pandang

Biar
Ku endapkan saja cinta yang membara
Hingga menyatu dalam setiap rasa
Ku bingkai dengan kasih yang tiada tara
Agar tak terdera oleh masa

Kini
Menatap malam dalam kelam
Coba menembus sabit yang sempurna

Berharap terbawa ke alam mimpi
Agar dapat sampaikan kecupanku sebentar tadi
Dikeningmu
Yang ku tumpangkan pada kunang kunang
Temanimu menyambut elegi mimpi
Untuk tetap bertahan esok hari
Demi kasih ini hingga akhir nanti

Jakarta, 11 April 2010

FROM BENZENA ZACKY TO SOMEONE

Laraku membeku
Tak lagi berdetak
Walau kau tunggangi dengan ego dan kuasamu

Lupakan saja kepuasanmu
Karena takkan kau temukan lagi
Rona itu dimataku

Yang tinggal hanyalah bara nelangsa
Semakin memerah
Seiring membirunya langit langit jiwaku

Menyingkirlah
Bahkan tak ingin kucium aroma anginmu
Yang bisa melumpuhkan dan merusak sendi sendi hatiku
Agar dapat kuhirup kebebasan yang yang tak lagi semu
Saat cinta baru bertandang hadir dalam hariku

Jakarta, 10 april 2010

RENIK ASA

Semilir duka berhembus
Menyapa tangkai hati yang kian renta
Sampaikan nada pilu dari jiwa yang resah

Sungguhkah tertopang beban rasa ini ?

Tiada lagi airmata peluruh nestapa
Hilang sudah isak yang membunuh lara

Kini
Kulangkahkan asaku
Pada sejauh hati memandang
Semoga masih ada sekilas lambaian
Dan cinta ikhlas terpendam

Ya..semoga saja
Karena letihku telah jera

Jakarta, 10 April 2010

LAKUMU

Jika esok mata indahku tak mengerjap lagi
Siapa yang tau
Bila nanti senyumku membeku
Akankah kau juga tau

Tak seorangpun tahu apa yang akan terjadi esok

Namun
Tak tahukah kau
Beratus kemarin kau telah membuatku menangis

Dan hari ini
Aku hampir tewas bersama isakku
Dalam sepi
Perdulikah kau pada setiap rasa ini?

Jakarta, 10 april 2010

SENANDUNG UNTUK TERCINTAKU

Setiap bulir airmataku adalah harap
Yang pintunya tak kunjung terkuak

Setiap sesak isakku adalah doa
Yang ingin saksikan binar bahagia di sekujur duniamu

Setiap tatapku adalah cinta
karena hanya itu yang aku ada
Dan tak akan sirna bersama hilangnya masa

Dan
Setiap sentuhanku adalah rindu
Mustahil khianat itu bertamu

Cintaku
Jangan pernah jemarimu ragu
Menggenggam apa yang telah menjadi milik kita
Dihatimu dan hatiku
Selamanya

Jakarta, 10 april 2010

SEPENGGAL DIALOG SEPI (Zee senja mengusik ranting sepi)

Ranting : Kamu
Iya kamu
Jangan menatapku terus
Ada purnama dimatamu, tapi berwarna biru
Dan aku tidak suka !

Senja : Tidak suka ?
Padahal biru ini untukmu
Karena purnama ini milikmu
kemarin
Kucuri ia dari bilik kenanganmu

Ranting : Taukah engkau arti biru pada purnama 

Purnama biru
Cintaku beku
Pudar sudah

Senja : Mengapa harus beku
Ah ... itu hanya patah hatimu
Kau ingin purnama yang bagaimana
Akan ku cipta untukmu
Demi tak melihat lagi senyum sepi di rantingmu

oooh
Bisakah ..

Ranting : Purnama biru
Itu takdir
Sudah terpatri digaris nadi
karena sudah di simpul mati
Oleh Tuhan

Senja : Lalu ..
Apakah yang harus kulakukan untukmu

Tak adakah yang mampu meluluhkan kebekuan sepimu
wahai ranting

Selalu hanya ada dirimu berbalut sepi
Sepi dan sepi

Tetapi ..
Kusuka sepi itu
Karena kuhidup didalamnya

Ranting : Biarkan sepiku
Sunyiku
Sendiri

Senja : Ah ,
Sendu tatapku
Beku
Bisu
Kubiarkan
Sepimu sunyi
Demi inginmu
Si " ranting sepi"

Jakarta, 9 april 2010