Minggu, 02 September 2012

mengulum kebisuanmu


Mengecup pagi dalam sendu
Ucapkan salam dalam diam
Hening balut jiwa yang meriang
Terang namun tak benderang

Dingin,
Seonggok sepi tak mau pergi
Betah hiasi cakrawala hati
Gantungkan asa - asa yang kulihat hampir basi

Ingin melihat pelangi
Haruskah ku undang hujan,
Lagi ?

Jeruji hati ini
Penjarakan setia dengan pasti
Ketika ragu terisyaratkan pada bola mata yang sepi

Akankah sekecup bintang pada pipi malam membuat semburatnya terangi kota yang padam ?

Alam, jawablah tanyaku dalam diam
Isyaratkan bahwa aku adalah kalian
Agar rasaku abadi terukir di langit, walau suram

jakarta, 10 desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar