Tertimbun rasa atas segenggam ragu yang menestapa
Pada bingkai jiwa
Demikiankah teruji perjalanan dua hati
Agar bahagia menapak pasti dikemudian hari ?
Duhai dewa dewi cinta
Hembuskan nafasmu di tiap rongga cintanya
Kecup hangat di ranum hasratnya
Agar ia tetap yakin akan semua asa yang kami cipta
Dia, dia adalah cintaku
Kekasih jiwaku
Pangeran hatiku
Dermaga terakhirku
Sayang,
Bila hatimu masih ragu berbilang
Masuk ke hatiku
Disana, tidak kan kau temukan seliang anginpun, celah untuk nama lain selain namamu
Tiada setitik celahpun, selain setia ini untukmu
Berjanjilah,
Tetap bertahan bersama badai yang setia ada
Karena badai itu adalah aku, dirimu ; kita
jakarta 15 desember 2010
Pada bingkai jiwa
Demikiankah teruji perjalanan dua hati
Agar bahagia menapak pasti dikemudian hari ?
Duhai dewa dewi cinta
Hembuskan nafasmu di tiap rongga cintanya
Kecup hangat di ranum hasratnya
Agar ia tetap yakin akan semua asa yang kami cipta
Dia, dia adalah cintaku
Kekasih jiwaku
Pangeran hatiku
Dermaga terakhirku
Sayang,
Bila hatimu masih ragu berbilang
Masuk ke hatiku
Disana, tidak kan kau temukan seliang anginpun, celah untuk nama lain selain namamu
Tiada setitik celahpun, selain setia ini untukmu
Berjanjilah,
Tetap bertahan bersama badai yang setia ada
Karena badai itu adalah aku, dirimu ; kita
jakarta 15 desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar