Ranting : Kamu
Iya kamu
Jangan menatapku terus
Ada purnama dimatamu, tapi berwarna biru
Dan aku tidak suka !
Senja : Tidak suka ?
Padahal biru ini untukmu
Karena purnama ini milikmu
kemarin
Kucuri ia dari bilik kenanganmu
Ranting : Taukah engkau arti biru pada purnama
Purnama biru
Cintaku beku
Pudar sudah
Senja : Mengapa harus beku
Ah ... itu hanya patah hatimu
Kau ingin purnama yang bagaimana
Akan ku cipta untukmu
Demi tak melihat lagi senyum sepi di rantingmu
oooh
Bisakah ..
Ranting : Purnama biru
Itu takdir
Sudah terpatri digaris nadi
karena sudah di simpul mati
Oleh Tuhan
Senja : Lalu ..
Apakah yang harus kulakukan untukmu
Tak adakah yang mampu meluluhkan kebekuan sepimu
wahai ranting
Selalu hanya ada dirimu berbalut sepi
Sepi dan sepi
Tetapi ..
Kusuka sepi itu
Karena kuhidup didalamnya
Ranting : Biarkan sepiku
Sunyiku
Sendiri
Senja : Ah ,
Sendu tatapku
Beku
Bisu
Kubiarkan
Sepimu sunyi
Demi inginmu
Si " ranting sepi"
Jakarta, 9 april 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar