Laraku membeku
Tak lagi berdetak
Walau kau tunggangi dengan ego dan kuasamu
Lupakan saja kepuasanmu
Karena takkan kau temukan lagi
Rona itu dimataku
Yang tinggal hanyalah bara nelangsa
Semakin memerah
Seiring membirunya langit langit jiwaku
Menyingkirlah
Bahkan tak ingin kucium aroma anginmu
Yang bisa melumpuhkan dan merusak sendi sendi hatiku
Agar dapat kuhirup kebebasan yang yang tak lagi semu
Saat cinta baru bertandang hadir dalam hariku
Jakarta, 10 april 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar