Gelisahmu, gumammu, desahmu, hiasi sebentuk raut
Dengan keteduhan sepasang mata dan rahang yg kokoh
membuatku ingin mengusap lembut mengecup sayang, wajah tercintaku
Kuhampiri dirimu dengan harap dapat kusampaikan rindu yang melara ini
Anggun langkahku mendekatimu perlahan namun pasti
Kucipta senyuman terindah milikku kau hanya diam
Kurengkuh dirimu hangat kau masih membisu
Kukecup pipimu rindu kau tetap dingin
Dan kau pun berlalu sunyi dalam cekam keheningan
Setengah berlari kukejar hingga di sisi bayangmu
Sepi bergayut di bahumu tertawakan gelora di mataku
' Ada apa sayang?'
Kuraih lengan kokohmu yg biasa memelukku
Namun tak tersentuh tak terjangkau tak dapat kuraih
Kau semakin jauh, jauh
Hanya tinggal jejak langkah yang kutangisi tanpa nada
Akankah aku juga akan lebur bersama waktu
Seperti jejakmu di pasir pantai ini yang tersapu ombak
Telah sirnakah aku dari hatimu
Bersama episode rinduku yang belum tersampaikan
Jakarta, 21 februari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar