Aku memang arang,
arang hitam disela punahan kayu
terbalut abu hingga samarkan warnaku
Teronggok sepi bersama puing yang membumi
menunggu curah hujan yang kembalikan hitamku
karena aku sememangnya hitam yang hitam
Lalu..
mengapa kau masih mematung disana?
Jakarta, 17 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar