Sabtu, 28 Juli 2012

TERLALU PAGI

Masih terlalu pagi
Saat kau sentuh jemari remajaku
Serasa tak pantas, karena malunya aku
Pada intaian rembulan
Ketika itu

Masih terlalu pagi
Tika pertama kau kecup keningku
Begitu terasa resapnya, hingga ke dasar hati
Menimbulkan riak - riak kecil di jantungku
Berirama jatuh cinta

Masih terlalu pagi
Waktu kau lamar jiwa dan ragaku
Hatimu merengkuhku, dalam selaksa pesonamu
Melebur aku bersama hasrat kasihmu
Bagai akulah ratu di singgasana jiwamu

Masih terlalu pagi
saat lonceng - lonceng itu berbunyi memanggilmu
Agar segera meninggalkanku
Bahkan tanpa kecupan selamat pagi
Kau pergi tanpa isyarat

Masih terlalu pagi...Terlalu pagi...
Dimana aku tetap mengirimkan asaku tanpa henti
Hingga waktu memanggilku kembali
Mungkin saja di Pagi yang masih terlalu pagi





Jakarta, 19 desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar