Sabtu, 28 Juli 2012

SAJAK PEREMPUAN KARANG

Sepiku indah
Karena bertabur kilau airmata
Tangisku merdu
Oleh isak jiwaku yang menggema syahdu
Rautku sesempurna purnama yang tertutup kelabu
Haru biru
Tawaku tanpa warna

Namun begitu,
Kau tetap mengagumi sebentuk diri ini
Perempuan karang katamu
Taukah...

Karang adalah kepunyaan laut
Ia bertahan dan akan tetap indah, hanya di laut
Jika tersasar pada pasir pantai
Maka akan terjamah jemari asing
Meletakkannya hanya sebagai hiasan, 
Tanpa nyawa

Dan kau, laut..
Takkan mendengar tangisnya
Hingga,
Suatu ketika
Karang jatuh, merepih, 
Teronggok sepi 
Bersama segunung sampah bumi

Jangan katakan aku perempuan karang
Jika dirimu bukan pangeran lautku
Jangan mengagumi
Jika tak memapah letihku

Jangan, dan kukatakan seribu jangan
Jika kau tak ada untukku

Percayalah,
Ini hanya penggalan sajak yang akan terbuang
Jika pantai tak menjemputku

(medio maret 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar